KEPKSPSI.OR.ID | BANTEN – Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia melaksanakan (FSP.KEP.KSPSI) menyelenggarakan Musyawarah Daerah II (MUSDA II) dalam rangka menjalankan agenda organisasi sesuai AD-ART.

MUSDA II FSP.KEP.KSPSI dengan tema “Perkuat Komitmen Untuk Tetap Pada Semangat Pembelaan Pada Kaum Pekerja” digelar Hari Kamis (12/10/2023) di Aula DPD KSPSI Prov. Banten Jalan Perintis Kemerdekaan II, Cikokol, Kota Tangerang.

Sambutan Ketua Umum FSP.KEP.KSPSI Dedi Sudarajat, SH., MH., MM., CTA.

Dalam sambutan Ketua Pimpinan Daerah FSP.KEP.KSPSI Banten Suandi, SH., MH. mengatakan, Organisasi FSP.KEP harus menjadi Organisasi modern sesuai pada visi dan program pimpinan Pusat.

“Organisasi FSP.KEP ada namanya hirarki, program PD tegak lurus pada Pimpinan Pusat. Penguatannya organisasi berada di PC saat ini berjumlah 45 PUK Se-Provinsi Banten”, ujarnya.

Ia mengatakan, organisasi modern adalah SDM kuat dan Power Leader juga kuat, menurutnya Total jumlah 45 Pimpinan Unit Kerja (PUK) Se-Provinsi Banten.

“Dulu SDM kurang, Pak Anda Generasi ke 1, Pak Dedi Generasi ke-2, sekarang Generasi ke-3 (Pak Suandi)”, ucap Suandi.

Ia mengajak kepada anggota membangun power ke depan dalam memasuki era 4.0., selain turun ke jalan juga harus diisi dengan pengetahuan-pengetahuan lain, format dibuka dengan yg lain.

Dalam Sambutan Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP.KEP.KSPSI Dedi Sudarajat, SH., MH., MM. mengatakan, FSP.KEP banyak kemajuan di Prov. Banten setelah MUNAS FSP.KEP.KSPSI Tahun 2020 terpilh.

“Setelah terpilih, pergerakan demo semakin masif dan besar, peningkatan daya juang dan semangat meningkat” ucap Dedi Sudarajat Ketua Umum PP.FSP.KEP.KSPSI yang juga anggota LKS Tripartit Nasional.

Ia mengatakan, dalam penguatan pembelaan anggota pekerja, pengurus PUK setelah pelantikan harus menandatangani Pakta Integritas untuk memastikan organisasi berjalan dengan semestinya.

“Tema musda perkuat komitmen, artinya meningkatkan daya juang Serikat Pekerja untk membela hak-hak pekerja”, ujar Dedi.

“Saat ini sangat layak menata skill, peningkatan SDM seluruh pengurus untuk menghadapi tantangan era industri 4.0. Sebab menjadi pengurus dan memimpin organisasi tidak mudah, tidak boleh asal-asalan, harus fokus dan serius mengembangkan organisasi.”, tutupnya.