BANTEN — Jelang Kongres KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) peta dukungan makin terlihat. Suara arus bawah jelang kongres mengalir ke Ketua DPD KSPSI Propinsi Banten, Dedi Sudarajat. Berbagai daerah berkiblat ke Propinsi Banten.
Dari hasil pengamatan dan investigasi media di lapangan menguatnya arus dukungan ke Dedi Sudarajat tidak lepas dari keinginan “perubahan” dari pemilik suara, baik Federasi Serikat Pekerja Anggota (SPA) maupun DPD dan DPC KSPSI di seluruh Indonesia.
Meski demikian Dedi Sudarajat, Ketua Umum SP KEP (Kimia, Energi dan Pertambangan) itu tidak sendiri. Masih ada tiga calon kandidat lain yaitu Arief Minardi, Ketum SP LEM (Logam, Elektronik dan Mesin), Surya Batubara, Ketum SPTI (Transport Indonesia) dan HM. Jusuf Rizal, Ketum SPTSI (Transport Seluruh Indonesia) yang juga ikut maju dalam perebutan “Kursi Panas” KSPSI
Dari hampir semua SPA, DPD dan DPC menginginkan angin perubahan yang semakin kencang. Menurut mereka KSPSI saatnya Bangkit, Maju, Jaya agar kedepan eksistensi KSPSI dalam Membina, Melindungi dan Mensejahterakan Anggota bisa diwujudkan bersama.
“Jika memang arus bawah mendukung saya untuk maju memimpin KSPSI Periode 2021-2026, saya bismillah mohon petunjuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Insyaallah saya siap mengemban tugas,” tegas Dedi Sudarajat dengan rendah hati saat diminta komentarnya oleh media di Banten, Jum’at (19/02).
Pemilik suara arus bawah kini berkiblat ke Propinsi Banten. Tidak hanya Dedi Sudarajat sebagai Ketua DPD Propinsi Banten,namun karena dinilai Dedi Sudarajat mampu melakukan pembelaan-pembelaan terhadap nasib para pekerja dan buruh anggota KSPSI.
Salah satu pengurus DPD KSPSI Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang belum bersedia disebutkan namanya menyatakan setuju dengan perubahan di KSPSI. Mereka kecewa dengan kepengurusan KSPSI yang tidak memperjuangkan nasib pekerja dan buruh dalam konteks UU Omnibus Law.
Sosok Dedi Sudarajat dianggap mampu secara konsisten melakukan pembelaan dan memperjuangkan nasib para pekerja dan buruh anggota KSPSI. Gerakan Dedi Sudarajat yang sering berseberangan dengan suara DPP KSPSI merupakan sikap yang patut diteladani.
“Prinsip saya sederhana. Kita berkumpul dan berserikat itu di KSPSI untuk memperjuangkan nasib para pekerja dan buruh. Jika ada hal-hal yang merugikan mereka, kita harus bela. Kita tidak bisa meninggalkan anggota berjuang sendiri,” tegas pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu.
Sementara ini, sejauh amatan media, Yorrys Raweyai, Ketua Umum yang telah habis masa periodenya (2014-2019) dalam beberapa kesempatan menyatakan memberi kesempatan kepada figur-figur muda untuk tampil memimpin KSPSI kedepan. Ia hanya ingin mewariskan perubahan AD/ART KSPSI yang lebih baik sesuai kemajuan zaman (red).